Senin, 05 November 2012

Kerajaan SAMUDRA PASAI


KERAJAAN SAMUDERA PASAI


Kerajaan ini didirikan oleh Meura Khair pada abad ke XI M, kerajaan ini terletak dipesisir timur Aceh , Meura Khair bergelar Maharaja Mahmud Syah(1042-1078). Penggantinya Maharaja MansyurSyah (1078-1133). Penerus adalah Giyas Syuddin (1133-1155) dilanjutkan oleh Meurah Noe bergelar maharaja Nurruddin (1155-1210). Maharaja Nurrudin terkenal dengan nama Tengku Samudera, sayangnay ia tidak memiliki keturunan sehingga ketika ia wafat, terjadi perebutan kekuasaan di Samudera Pasai.

Pendiri dinasti kedua kerajaan Samudera Pasai bernama Sultan Malik (1285-1297). Pada masa pemerintahan sultan Malik kerajaan ini telah mmepunyai angaktan darat, laut yang sudah terstruktur rapi sehingga kerajaan menjadi kuat dan rakyat nya hidup sejahtera terutama setelah Pelabuhan Pasai dibuka. Sultan Malik berhasil memperkuat pengaruh kerajaan Samudera Pasai di timur Aceh, sehingga berkembang menjadi kerajaan perdagangan yang kuat di Selat Malaka. Pengganti Sultan Malik adalah Sultan Muhammad Malik Zahir (1297-1326) kemudian Sultan Muhammad Malik Zahir (1326-1345) berikutnya Sultan Mansyur Malik Zahir (1345-1346), Sultan Malik Zahir (1346-1383) dan Sultan Zainal Abidin (1383-1405). 

Sutan Zainal Abidin aktif menyebarkan pengaruh islam ke pulau jawa dan sulawesi dengan mengirimkan ahli-ahli dakwah, seperti maulana malik ibrahim dan maulana ishak. Samudera pasai merupakan pusat perniagaan penting di kawasan itu karena dikunjungi oleh para saudagar dari berbagai negeri seperti cina, india, siam, arab, dan persia. Komoditas utama adalah lada. 

Samudera pasai pada saat itu terkenal sebagai pusat perkembangan agama islam. Kemunduran kerajaan ini tidak diketahui dengan jelas namun dari catatan sejarah yang ada, diketahui kerajaaan samudera pasai telah ditaklukkan oleh kerajaan majapahit, hal ini terjadi sekitar tahun 1360-an. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar